Minggu, 14 Juni 2009

insomnia part I




udah lewat tengah malem, mau tidur tapi susah.

berusaha ngitung domba juga gagal.

minum kopi, tapi ujung-ujungnya ga ngantuk.

kenal istilah insomnia atau ganguan sulit tidur?

mungkin lagi kena penyakit yang satu ini.


Insomnia (in = tidak, sommus = tidur) adalah suatu masalah gangguan tidur yang dialami oleh seseorang dengan gejala-gejala yang selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (umumnya lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan susah untuk tidur kembali.

Secara umum, insomnia didefinisikan sebagai suatu kesulitan untuk tidur, atau bertahan tidur, atau tidur dengan nyenyak. Sering kali seseorang yang menderita insomnia terbangun lebih cepat dari yang diinginkan dan susah lagi untuk tidur kembali. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, insomnia adalah ketidakmampuan atau kesulitan untuk tidur, dapat menyangkut kurun waktu (kuantitas) atau kelelapan (kualitas) tidur.

Menurut Drs. Hartanto Hdw., seorang apoteker, ada tiga jenis insomnia, yaitu insomnia sementara, insomnia jangka pendek, dan insomnia kronis. Pada insomnia sementara, gangguan tidur hanya beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek karena stress mendadak. Yang lebih berat dan lebih sulit diobati adalah insomnia kronis.

Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita insomnia, namun pada setiap orang memiliki perbedaan tersendiri. Ada 2 faktor yang menyebabkan insomnia, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor eksternal, misalnya suasana ruang tidur. Suasana ruang tidur yang tidak nyaman, berantakan, dan pengap, serta lingkungan yang berisik disekitar tempat tinggal, seperti suara mesin pabrik, kereta api, atau suara kendaraan bermotor yang melintas bisa menimbulkan ganguan tidur.

Pencahayaan ruang tidur yang tidak sesuai juga dapat mempengaruhi kenyamanan tidur seseorang. Sebab, ada orang yang terbiasa tidur di tempat yang gelap, tapi sebagian yang lain tidak terbiasa tidur di tempat yang gelap.Faktor yang lebih penting lagi yang memicu insomnia adalah faktor internal, faktor internal ini bisa berupa faktor fisik atau faktor psikis seseorang. Konsumsi obat-obat tertentu dapat menyebabkan seseorang menderita insomnia. Seseorang yang sedang berada dibawah perawatan dokter pada umumnya mengkonsumsi obat-obatan tertentu, obat-obatan tersebut lah yang sering kali menyebabkan ganguan insomnia apabila dikonsumsi dalam waktu yang relatif panjang.

Faktor penyebab insomnia yang paling dominan adalah faktor psikis. Seseorang yang mengalami stress karena gangguan pekerjaan atau masalah tertentu menyebabkan seseorang menjadi susah tidur. Stres yang tidak disikapi dengan baik ini bisa menyebabkan seseorang menjadi penderita insomnia.

Selain itu, insomnia bisa juga karena pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein, penyakit, pengaruh penggunaan obat tidur atau penenang dalam jangka lama, obat penurun tekanan darah tinggi golongan betablocker seperti atenol, nadolol, propanol, dsb.

Gangguan insomnia menunjukan bahwa sebenarnya aktivitas untuk tidur itu adalah sesuatu yang penting. Sebab, pada dasarnya setiap orang memang memerlukan tidur di malam hari sesuai kebutuhan.